Sebagai seorang perempuan, hidup tidak akan lengkap tanpa kehadiran
seorang sahabat, terlebih lagi sahabat sejati yang bisa menjadi cermin
siapa diri Anda. Masalahnya, dengan banyaknya kehadiran orang-orang
baik dalam kehidupan Anda (baik dari pertemuan langsung atau dunia
maya), ternyata tidak semua bisa menjadi sahabat sejati Anda. Apakah
mereka hanya teman berbagi kesenangan dan pengetahuan belaka, atau bisa
menjadi soulmate Anda?
Sahabat Sejati...
Mengatakan yang Sesungguhnya
Sahabat sejati tidak akan sungkan mengatakan, "Berat badan kamu naik
ya?" atau "Ada cabai di gigi kamu, bersihin dong!" Mengapa? Karena
mereka melakukan itu tidak lebih untuk kebaikan Anda sendiri. Tidak
jarang mereka menjadi alarm yang tidak berhenti memperingatkan Anda
bahwa pria yang Anda sukai sebenarnya pria yang tidak baik dan tidak
pantas untuk Anda.
Jengkel? Jangan lagi. Mereka tidak sedang menjatuhkan Anda. Mereka
mengatakan hal yang sesungguhnya sekalipun terkesan menyakitkan du hati
Anda. Mereka mengatakan sesuatu yang terkesan 'dingin' tetapi mereka
melakukan itu untuk menunjukkan kepedulian yang sangat besar bagi Anda.
Lebih baik sahabat sendiri yang mengatakan ada cabai di gigi Anda
ketimbang Anda keliling kota dengan cabai terselip di antara gigi tanpa
sadar. Iya bukan?
Sahabat Sejati...
Mengantar Anda Menggapai Impian
Sekalipun mereka mengatakan hal-hal kebenaran tentang Anda, mereka
tidak akan menghakimi atau mengkritik Anda. Mereka adalah pemberi saran
terbaik, sekaligus rekan paling gila yang bisa membuat Anda tidak
sungkan mengatakan apa sebenarnya impian Anda, apa yang sebenarnya yang
Anda cari dalam hidup Anda (seringkali hal ini bahkan tidak diketahui
orang tua Anda sendiri).
Bersama mereka, Anda bisa mendapat motivasi dan dorongan yang kuat
untuk menggapai impian Anda. Anda juga demikian, menjadi penopang
impian sahabat Anda. Saling mendukung, saling percaya dan saling
mengingatkan, tanpa sikap menghakimi. Mereka bisa menjadi kotak untuk
menampung impian Anda, sekaligus tempat mencurahkan air mata saat
impian Anda tak tercapai dan melambung terlalu tinggi untuk diraih.
Sahabat Sejati...
Tidak Meminta Imbalan Apapun
Mungkin Anda pernah saling meminjam barang atau uang pada sahabat Anda,
ini wajar. Tetapi di luar itu semua, seorang sahabat tidak mengharap
apapun dari Anda. Tidak mengharap Anda akan memberikan sesuatu dalam
bentuk materi atau keuntungan lain. Mereka hanya ingin berbagi bersama
Anda dan saling menopang. Tidak ada imbalan yang akan mereka minta
sebagai bentuk balas jasa.
Sekalipun Anda dalam kondisi susah, melarat, jatuh miskin dan tidak
memiliki apapun, mereka akan ada di samping Anda, masih menjadi sahabat
yang sama baiknya seperti pada saat Anda sukses dan bahagia. Mereka
selalu membagi energi, pikiran, waktu, tenaga dan berbagai hal lain
untuk Anda. Tidak mudah melakukan semua itu tanpa imbalan, mereka
adalah harta yang harus Anda jaga.
Sahabat Sejati...
Tidak Akan Mengubah Anda
Mereka menerima apapun diri Anda, apapun pemikiran Anda dan mereka
tidak akan meminta Anda untuk berubah menjadi orang lain. Mungkin
mereka akan mengingatkan Anda bila terlalu banyak mengonsumsi makanan
tak sehat dan masih merokok, tetapi mereka melakukan itu untuk kebaikan
Anda. Mereka mungkin mengingatkan Anda untuk tidak berteriak kurang
ajar pada seorang supir taksi, tetapi sekali lagi, mereka melakukannya
untuk kebaikan Anda.
Jika Anda tidak suka dengan pilihan film kesukaannya, mereka tidak akan
memaksa Anda untuk menonton film tersebut. Jika Anda tidak suka rumah
makan kesukaan mereka, mereka akan lebih memilih mengunjungi rumah
makan itu seorang diri tanpa mengajak Anda, karena mereka tahu bahwa
Anda tidak suka. Mereka menghormati Anda, keputusan Anda dan hal-hal
yang tidak Anda suka. As simple as that.
Sahabat Sejati...
Mau Mendengarkan Anda
Banyak orang yang tampak mendengarkan Anda dan bersimpati, tetapi hanya
itu saja, kemudian mereka berlalu. Tetapi seorang sahabat tidak
melakukannya, mereka mendengar apapun yang Anda katakan, bahkan bila
membutuhkan waktu berjam-jam. Saat Anda mencurahkan hati dan pemikiran
Anda, mereka benar-benar mendengarkan Anda. Melihat mimik wajah Anda,
menggali apa yang sedang Anda rasakan dan mereka selalu tahu saat Anda
berbohong.
Sangat sedikit orang yang mau mendengarkan Anda hingga mendalam, ini
bukan pekerjaan mudah. Karena lebih banyak orang yang akan menghakimi
dan mengkritik Anda, itu lebih mudah daripada mendengarkan. Sahabat
Anda akan selalu mendengarkan Anda tanpa kritik. Karena itu, Anda lebih
membutuhkan satu orang sahabat sejati yang mau mendengarkan Anda
dibandingkan hanya bersenang-senang dan terlihat cool dengan beberapa orang, tetapi sebenarnya Anda kesepian. (kpl/ICH)
Santika
Jumat, 09 Maret 2012
Selasa, 06 Maret 2012
santika
Dampak penyalahgunaan Narkoba
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.
Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.
Dampak Fisik:
1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah
3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur
6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian
Dampak Psikis:
1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
Dampak Sosial:
1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga
3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.
Bahaya bagi Remaja
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.
Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.
Dampak Fisik:
1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah
3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur
6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian
Dampak Psikis:
1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
Dampak Sosial:
1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga
3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.
Bahaya bagi Remaja
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.
Langganan:
Postingan (Atom)